INTISARI
Pengalaman kerja dan keterampilan mahasiswa di laboratorium
kimia dapat diperoleh dari pelaksanaan praktikum dan riset tugas akhir. Riset
mahasiswa dilakukan dalam koridor pendidikan dan memberi bekal sebelum lulus
untuk memasuki dunia kerja yang sesungguhnya. Aktivitas riset di laboratorium
kimia oleh mahasiswa harus dilaksanakan dengan memperhatikan aspek kesehatan
dan keselamatan kerja, meskipun aktivitas dilaksanakan dalam waktu dan skala
relatif kecil dibandingkan dengan aktivitas di laboratorium setelah bekerja
nantinya. Ancaman bahaya yang dapat timbul di laboratorium adalah bahaya akibat
potensi bahan kimia dalam bentuk bahaya terhadap kesehatan, kemudahan terbakar,
reaktivitas bahan dan bahaya khusus lainnya. Untuk itu diperlukan pengetahuan
dan pengenalan aspek-aspek yang terkait pada suatu bahan kimia. Keterangan
tersebut termuat secara rinci pada suatu dokumen yang disebut dengan Material
Safety Data Sheet (MSDS) atau Lembar Data Keamanan Bahan. Pada makalah ini
diuraikan tentang pengertian MSDS, isi, cara penelusuran dan pengelolaan MSDS.
Selain itu diberikan juga contoh pengelolaan MSDS bagi mahasiswa di dalam
mendukung pelaksanaan riset tugas akhir. Teknik ini dapat diterapkan pada
mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu yang melaksanakan kerja riset di
laboratorium kimia.
PENDAHULUAN
Laboratorium kimia adalah tempat dilaksanakannya berbagai
aktivitas yang
melibatkan pemakaian bahan kimia tertentu. Banyak jenis
dan tipe laboratorium kimia
yang ada. Laboratorium kimia terdapat di perguruan
tinggi, sekolah, institusi penelitian,
industri
(baik untuk keperluan Quality Controll, QC, maupun Research and
Development,
R & D). Apabila dilihat dari jenisnya akan dibedakan menjadi
laboratorium
untuk pendidikan, analisis, R & D, QC dan lain-lain. Untuk itu akan banyak
person-person yang bekerja dan memiliki aktivitas di
laboratorium kimia, seperti peneliti,
dosen, assiten praktikum, mahasiswa, teknisi laboratorium
dan lain-lain. Dalam
menjalankan pekerjaan mereka, kontak dengan bahan kimia
baik langsung maupun tidak
Makalah Seri Manajemen Laboratorium Drs. Iqmal Tahir,
M.Si. – iqmal@ugm.ac.id
langsung akan sering terjadi bahkan mungkin berlangsung
secara rutin. Kita ketahui bahwa bahan kimia secara umum memiliki potensi untuk
menimbulkan bahaya terhadap kesehatan pelaku maupun dapat menimbulkan bahaya
kecelakaan seperti kebakaran. Hal ini dapat dipahami karena bahan kimia
tertentu dapat memiliki tipe reaktivitas tertentu dan juga dapat memiliki sifat
mudah terbakar.
Untuk dapat mendukung jaminan kesehatan dan keselamatan
kerja maka para pelaksana yang bekerja di laboratorium harus mengetahui dan
memiliki pengetahuan serta keterampilan untuk menangani bahan kimia khususnya
dari segi potensi bahaya yang mungkin ditimbulkan (Crisp, 1996). Informasi atau
pengetahuan yang harus diketahui pelaksana di laboratorium kimia antara lain
adalah (Phifer, 1994) :
a.
Prosedur kerja standar di laboratorium
b.
Lokasi penempatan bahan kimia yang aman dan sehat
c.
Batas paparan yang diperbolehkan menurut
standar Occupational Safety and Health Administration (OSHA)
d.
Tanda bahaya bahan kimia
e.
Lokasi, keberadaan dan interpretasi Material Safety Data Sheet (MSDS). Pada
kesempatan ini kita perlu mengenali apa yang dimaksud dengan MSDS dan semua
aspek yang terkait dengan MSDS.
MSDS adalah dokumen yang dibuat khusus tentang suatu
bahan kimia mengenai pengenalan umum, sifat-sifat bahan, cara penanganan,
penyimpanan, pemindahan dan pengelolaan limbah buangan bahan kimia tersebut.
Berdasarkan isi dari MSDS maka dokumen tersebut harus diketahui dan digunakan
oleh para pelaksana yang terlibat dengan bahan kimia tersebut. Bahan kimia baik
skala industri maupun untuk analisis dibuat oleh produsen dan hasil produksi
selanjutnya dikemas untuk dipasarkan. Pendistribusian harus dilakukan melalui
sarana transportasi seperti angkutan darat, angkutan laut atau angkutan udara.
Selanjutnya oleh pemakai digunakan dan juga harus dilakukan proses penyimpanan.
Pada akhirnya setelah selesai digunakan harus dikumpulkan dan diolah sebelum
dapat dibuang ke lingkungan. Dengan demikian semua pihak mulai dari produsen,
pengangkut, penyimpan, pengguna dan pembuang harus mengetahui tentang MSDS dari
suatu bahan kimia. Pengetahuan ini akan dapat mendukung budaya terciptanya
kesehatan dan keselamatan kerja. Ketersediaan MSDS di suatu tempat kerja juga
merupakan salah satu kriteria yang dipersyaratkan untuk perolehan standar
laboratorium dan standar industri. Dengan demikian penyebarluasan informasi
tentang MSDS perlu dilakukan pada berbagai pihak dan dalam hal ini perlu juga
diketahui bagi pelaksana di laboratorium di kalangan industri.
ISI MSDS
Secara garis besar, MSDS mengandung informasi tentang
uraian umum bahan, sifat fisik dan kimiawi, cara penggunaan, penyimpanan, dan
pengelolaan bahan buangan. MSDS dibuat oleh berbagai pihak seperti produsen
bahan, institusi yang bergerak dan terkait dengan kesehatan dan keselamatan
kerja, industri atau perguruan tinggi. Terkait dengan kepentingan para pembuat
MSDS maka format dokumen MSDS tidak seragam dan masing-masing mungkin
menonjolkan uraian yang terkait dengan kepentingan mereka. Akan tetapi terdapat
beberapa informasi yang minimal terdapat pada MSDS secara umum.
Pada bagian berikut diuraikan informasi-informasi yang
umumnya terdapat pada dokumen MSDS. Informasi tersebut antara laian adalah :
1. Informasi umum
a. Tanggal pembuatan
b. Alamat produsen atau suplier
c. Nomor seri
CAS (Chemical Abstract Serial Number)
d. Nama kimia
e. Nama perdagangan dan sinonim
f. Nama kimia lainnya
g. Rumus struktur dan rumus kimia
h. Tanda bahaya bahan kimia (lihat uraian berikut)
2. Informasi tentang komponen berbahaya
a. Batas paparan tiap komponen
b. Komposisi
c. Persen berat
3. Informasi data fisika
a. Titik didih
b. Tekanan uap
c. Kerapatan uap
d. Titik beku atau titik leleh
e. Kerapatan cairan
f. Persen penguapan
g. Kelarutan
h. Penampakan fisik dan bau
4. Informasi tentang data kemudahan terbakar dan ledakan
a. Titik nyala
b. Batas kemampuan terbakar
c. Batas temperatur terendah yang menimbulkan ledakan
d. Batas temperatur tertinggi yang menimbulkan ledakan
e. Media /bahan kimia yang digunakan untuk pemadaman
f. Prosedur khusus untuk pemadaman
5. Informasi tentang data reaktivitas
a. Stabilitas bahan
b. Pengaturan lokasi penempatan bahan
c. Produk dekomposisi yang berbahaya
d. Produk polimerisasi yang berbahaya
6. Informasi tentang bahaya kesehatan
a. Efek terkena paparan yang berlebihan
b. Prosedur pertolongan darurat dan pertolongan pertama
akbiat kecelakaan
c. Kontak pada mata
d. Kontak pada kulit
e. Terhirup pada pernafasan
7. Informasi prosedur pengumpulan, pengelolaan dan
pengolahan limbah
a. Langkah-langkah yang harus diambil untuk pengumpulan
limbah
b. Prosedur pengelolaan dan pengolahan limbah di lapangan
c. Prosedur pengelolaan dan pengolahan limbah di
laboratorium
d. Metoda pemusnahan limbah bahan kimia
8. Informasi perlindungan bahan kimia
a. Perlindungan
respiratory
b. Ventilasi
c. Sarung
tangan pelindung
d. Pelindung
mata
e. Peralatan
pelindung lainnya
f. Pengawasan
perlindungan
9. Informasi
penanganan awal khusus
a. Penanganan
khususu dalam penggunaan dan penyimpanan
b. Penanganan
awal lainnya
10. Data transportasi
a. Nama dan
jenis transportasi
b. Tanda
kelas bahaya bahan
c. Tanda label
d. Tanda
merk
e. Prosedur
darurat akibat kecelakaan
f. Prosedur penanganan awal yang harus dilakukan selama
tranportasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar