Sifat Gas Beracun
Gas adalah ragam lain dari bentuk benda.
Seperti cairan, gas mempunyai kemampuan untuk mengalir dan dapat berubah
bentuk. Namun berbeda dari cairan, gas yang tak tertahan tidak mengisi suatu
volume yang telah ditentukan, sebaliknya mereka mengembang dan mengisi ruang
apa pun di mana mereka berada.
Tenaga gerak/energi kinetik dalam suatu gas adalah bentuk zat terhebat kedua (setelah plasma). Karena penambahan energi kinetik ini, atom-atom gas dan molekul sering memantul antara satu sama lain, apalagi jika energi kinetis ini semakin bertambah.
Ada pula yang bernama gas alam, yang terdiri dari berbagai senyawa kimia. Sebut saja hidro karbon, nitrogen, karbon dioksida. Gas alam terdapat di dalam perut bumi. Termasuk kelompok bahan bakar. Komposisinya biasanya bercampur dengan minyak bumi.
Tenaga gerak/energi kinetik dalam suatu gas adalah bentuk zat terhebat kedua (setelah plasma). Karena penambahan energi kinetik ini, atom-atom gas dan molekul sering memantul antara satu sama lain, apalagi jika energi kinetis ini semakin bertambah.
Ada pula yang bernama gas alam, yang terdiri dari berbagai senyawa kimia. Sebut saja hidro karbon, nitrogen, karbon dioksida. Gas alam terdapat di dalam perut bumi. Termasuk kelompok bahan bakar. Komposisinya biasanya bercampur dengan minyak bumi.
Proses itu disebut impurities, berupa
pemisahan antara air, pasir, gas dan senyawa lainnya. Bila telah melalui proses
itu akan dihasilkan sebuah gas bahan bakar berunsur dominan metan.
Metan adalah molekul yang dibentuk oleh satu atom karbon dan empat atom hidrogen sebagai CH4. Metan akan mudah terbakar bila bersenyawa dengan oksigen. Gas sendiri mempunyai dua jenis, gas cair dan gas kering.
Gas lebih efisien dibanding bahan bakar seperti minyak bumi atau batu bara. Sifatnya juga jauh lebih bersih sehingga sedikit menimbulkan polusi lingkungan. Disamping itu, gas juga memunyai beberapa keunggulan lain, seperti tidak berwarna, tidak berbau, tidak menyebabkan korosit (karat) dan tidak beracun.
Metan adalah molekul yang dibentuk oleh satu atom karbon dan empat atom hidrogen sebagai CH4. Metan akan mudah terbakar bila bersenyawa dengan oksigen. Gas sendiri mempunyai dua jenis, gas cair dan gas kering.
Gas lebih efisien dibanding bahan bakar seperti minyak bumi atau batu bara. Sifatnya juga jauh lebih bersih sehingga sedikit menimbulkan polusi lingkungan. Disamping itu, gas juga memunyai beberapa keunggulan lain, seperti tidak berwarna, tidak berbau, tidak menyebabkan korosit (karat) dan tidak beracun.
Karbon dioksida (CO2)
Pembakaran bahan bakar fosil
seperti batubara, minyak, dan gas alam telah lama dilakukan untuk pemenuhan
kebutuhan manusia terhadap energi. Misalnya untuk berbagai keperluan rumah
tangga, industri, dan pertanian. Ketika bahan bakar minyak tersebut dibakar,
karbon dioksida dilepaskan ke udara. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa
jumlah karbon dioksida yang dilepaskan ke udara terus mengalami peningkatan.
Karbon monoksida
(CO)
Gas karbon monoksida (CO)
merupakan gas yang tidak berbau, tidak berasa, dan tidak stabil. Karbon
monoksida yang berada di kota besar sebagian besar berasal dari pembuangan gas
kendaraan bermotor yang gas-gas pembakarannya tidak sempurna.
Selain itu, karbon monoksida
dapat berasal dari pembakaran bahan bakar fosil serta proses industri.
Karbon monoksida dalam tubuh
manusia lebih cepat berikatan dengan hemoglobin daripada oksigen. Jika di udara
terdapat karbon monoksida, oksigen akan kalah cepat berikatan dengan
hemoglobin.
Beberapa orang akan
menderita defisiensi oksigen dalam jaringan tubuhnya ketika haemoglobin
darahnya berikatan dengan karbon monoksida sebesar 5%. Seorang perokok
haemoglobin darahnya sering ditemukan mengandung karbon monoksida lebih dari
10%.
Defisiensi oksigen dalam
tubuh dapat menyebabkan seseorang menderita sakit kepala dan pusing. Kandungan
karbon monoksida yang mencapai 0.1.% di udara dapat mengganggu metabolisme
tubuh organisme. Oleh karena itu, ketika memanaskan mesin kendaraan di dalam
garasi sebaiknya pintu garasi dibuka agar gas CO yang terbentuk tidak
terakumulasi di dalam ruangan dan terhirup.
Sulfur dioksida
Sulfur dioksida dilepaskan
ke udara ketika terjadi pembakaran bahan bakar fosil dan pelelehan biji logam.
Konsentrasi SO2 yang masih diijinkan ialah antara 0.3 sampai 1.0 mg
m-3. Akan tetapi, di daerah yang dekat dengan industri berat,
konsentrasi senyawa tersebut menjadi lebih tinggi, yaitu 3.000 mg m-3.
Peningkatan konsentrasi
sulfur di atmosfer dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia, terutama
menyebabkan penyakit bronkitis, radang paru-paru (pneumonia), dan gagal
jantung. Partikel-partikel ini biasanya sulit dibersihkan bila sudah mencapai
alveoli sehingga menyebabkan iritasi dan mengganggu pertukaran gas.
Pencemaran sulfur (sulfur
oksida) di sekitar daerah pencairan tembaga dapat menyebabkan kerusakan pada
vegetasi hingga mencapai jarak beberapa kilometer jauhnya. Tumbuhan
mengabsorbsi sulfur dioksida dari udara melalui stomata. Tingginya konsentrasi
sulfur dioksida di udara seringkali menimbulkan kerusakan pada tanaman
pertanian dan perkebunan.
Nitrogen oksida
Nitrogen oksida memainkan
peranan penting di dalam penyusunan jelaga fotokimia. Nitrogen dioksida
dihasilkan oleh gas buangan kendaraan bermotor. Peroksiasil nitrat yang
dibentuk di dalam jelaga sering menyebabkan iritasi pada mata dan paru-paru.
Selain itu, bahan polutan
tersebut dapat merusak tumbuhan.
Hujan asam
Dua gas yang dihasilkan dari
pembakaran mesin kendaraan serta pembangkit listrik tenaga disel dan batubara
yang utama adalah sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen dioksida (NO2).
Gas yang dihasilkan tersebut bereaksi di udara membentuk asam yang jatuh ke
bumi bersama dengan hujan dan salju. Misalnya, sulfur dioksida bereaksi dengan
oksigen membentuk sulfur trioksida.
2 SO2 + O2
2 SO3
Sulfur trioksida kemudian
bereaksi dengan uap air membentuk asam sulfat.
SO3 + H2O
H2SO4
Uap air yang telah
mengandung asam ini menjadi bagian dari awan yang akhirnya turun ke bumi
sebagai hujan asam atau salju asam.
Hujan asam dapat
mengakibatkan kerusakan hutan, tanaman pertanian, dan perkebunan. Hujan asam
juga akan mengakibatkan berkaratnya benda-benda yang terbuat dari logam,
misalnya jembatan dan rel kereta api, serta rusaknya berbagai bangunan.
Selain itu, hujan asam akan
menyebabkan penurunan pH tanah, sungai, dan danau, sehingga mempengaruhi
kehidupan organisme tanah, air, serta kesehatan manusia.
Efek rumah kaca
(green house effect)
Efek rumah kaca merupakan
gejala peningkatan suhu dipemukaan bumi yang terjadi karena meningkatnya kadar
CO2 (karbon dioksida) di atmosfer. Gejala ini disebut efek rumah
kaca karena diumpamakan dengan fenomena yang terjadi di dalam rumah kaca.
Pada rumah kaca, sinar
matahari dapat dengan mudah masuk ke dalamnya. Sebagian sinar matahari tersebut
digunakan oleh tumbuhan dan sebagian lagi dipantulkan kembali ke arah kaca.
Sinar yang dipantulkan ini
tidak dapat keluar dari rumah kaca dan mengalami pemantulan berulang-ulang.
Energi yang dihasilkan meningkatkan suhu rumah kaca sehingga rumah kaca menjadi
panas.
Di bumi, radiasi panas yang
berasal dari matahari ke bumi diumpamakan seperti menembus dinding kaca rumah
kaca. Radiasi panas tersebut tidak diserap seluruhnya oleh bumi. Sebagian
radiasi dipantulkan oleh benda-benda yang berada di permukaan bumi ke ruang
angkasa. Radiasi panas yang dipantulkan kembali ke ruang angkasa merupakan
radiasi infra merah. Sebagian radiasi infra merah tersebut dapat diserap oleh
gas penyerap panas (disebut: gas rumah kaca). Gas penyerap panas yang paling
penting di atmosfer adalah H2O dan CO2. Seperti kaca
dalam rumah kaca, H2O dan CO2 tidak dapat menyerap
seluruh radiasi infra merah sehingga sebagian radiasi tersebut dipantulkan
kembali ke bumi. Keadaan inilah yang menyebabkan suhu di permukaan bumi
meningkat atau yang disebut dengan pemanasan global (global warning).
Kenaikan suhu menyebabkan
mencairnya gunung es di kutub utara dan selatan. Kondisi ini mengakibatkan
naiknya permukaan air laut, sehingga menyebabkan berbagai kota dan wilayah pinggir laut akan tenggelam,
sedangkan daerah yang kering menjadi semakin kering. Efek rumah kaca
menimbulkan perubahan iklim, misalnya suhu bumi meningkat rata-rata 3°C sampai
4°C pada abad ke-21, kekeringan atau curah hujan yang tinggi di berbagai tempat
dapat mempengaruhi produktivitas budidaya pertanian, peternakan, perikanan, dan
kehidupan manusia.
Penipisan lapisan
ozon
Lapisan ozon (O3)
adalah lapisan gas yang menyelimuti bumi pada ketinggian ± 30 km diatas bumi.
Lapisan ozon terdapat pada lapisan atmosfer yang disebut stratosfer. Lapisan
ozon ini berfungsi menahan 99% radiasi sinar Ultra violet (UV) yang dipancarkan
ke matahari.
Gas CFC (Chloro Fluoro
Carbon) yang berasal dari produk aerosol (gas penyemprot), mesin pendingin dan
proses pembuatan plastik atau karet busa, jika sampai ke lapisan stratosfer
akan berikatan dengan ozon. CFC yang berikatan dengan ozon menyebabkan
terurainya molekul ozon sehingga terjadi kerusakan lapisan ozon, berupa
penipisan lapisan ozon.
Penipisan lapisan ozon di
beberapa tempat telah membentuk lubang seperti di atas Antartika dan kutub
Utara. Lubang ini akan mengurangi fungsi lapisan ozon sebagai penahan sinar UV.
Sinar UV yang sampai ke bumi akan menyebakan kerusakan pada kehidupan di bumi.
Kerusakan tersebut antara lain gangguan pada rantai makanan di laut, serta
kerusakan tanaman budidaya pertanian, perkebunan, serta mempengaruhi kesehatan
manusia.
Radiasi
Makhluk hidup sudah lama
menjadi objek dari bermacammacam bentuk radiasi. Misalnya, radiasi matahari
yang mengandung sinar ultraviolet dan gelombang infra merah. Selain berasal
dari matahari, radiasi dapat juga berasal dari luar angkasa, berupa sinar
kosmis dan mineral-mineral radioaktif dalam batubatuan.
Akan tetapi bentuk radiasi
akibat aktivitas manusia akan menimbulkan polusi.
Bentuk-bentuk radiasi berupa
kegiatan uji coba bom nuklir dan penggunaan bom nuklir oleh manusia dapat
berupa gelombang elektromagnetik dan partikel subatomik. Kedua macam bentuk
radiasi tersebut dapat mengancam kehidupan makhluk hidup.
Dampak radiasi dapat dilihat
pada tingkat genetik dan sel tubuh.
Dampak genetik pada interfase menyebabkan terjadinya
perubahan gen pada AND atau dikenal sebagai mutasi gen. Dampak somatik (sel
tubuh) adalah seseorang memiliki otak yang lebih kecil daripada ukuran normal,
cacat mental, dan gangguan fisik lainnya serta leukemia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar